Kabupaten Ngada adalah sebuah kabupaten di bagian tengah pulau Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibukota kabupaten adalah Bajawa. Luas wilayah 3.037,9 km² dengan jumlah penduduk ± 250.000 jiwa.
Kabupaten Ngada memiliki tiga suku besar, yaitu Suku Bajawa dan Suku Riung. Masing-masing suku ini mempunyai kebudayaan sendiri-sendiri yang masih dipertahankan sampai saat ini, seperti rumah adat, bahasa yang berbeda satu sama lainnya, tarian, pakaian adat dan lain-lain.
Bahasa dan kebudayaan
Bahasa utama di daerah Ngada adalah bahasa Ngada.
Dalam kebudayaan Ngada, rumah adat main peranan penting dalam pola kemasyarakatan. Seorang Ngada adalah bagian dari suatu rumah adat, berarti dari satu marga. Lambang marga berupa ukiran.
Daerah Ngada dimasukkan ke dalam World Heritage Tentative List UNESCO tanggal 19 Oktober 1995 dalam kategori "Kebudayaan.
Pariwisata
Kabupaten Ngada termasuk daerah yang paling miskin di Indonesia.
Namun daerah ini sangat terkenal di kalangan wisatawan asing yang
tertarik dengan kebudayaan.[4]
Dua desa yang paling banyak dikunjungi di Ngada adalah Bena dan Wogo, di mana terdapat rumah adat dan peninggalan megalithik.

Perikanan
Kabupaten Ngada memiliki wilayah perairan/ laut yang sangat potensial
baik di pantai utara yaitu Laut Flores (Kecamatan Riung), maupun pantai
laut selatan yaitu Laut Sawu masing-masing Kecamatan Golewa dan
Kecamatan Aimere. Kekayaan laut yang utama yaitu ikan, Lobster, rumput
laut dan mutiara. Sumber daya perikanan dan kelautan di Kabupaten gada
memiliki garis pantai sepanjang 219 km dengan rincian: Pantai utara 105
Km, pantai selatan 114 Km. Sesuai PP nomor 25 tahun 1999, luas laut yang
menjadi kewenangan Kabupaten hanya mencapai 4 mil laut.
Luas wilayah perairan Laut sebesar 344.363 Ha dengan potensi lestari
sebanyak 10.334,82 Ton/tahun yang terdiri dan potensi ikan Pelagis
sebanyak 6.717,63 Ton dan ikan Demersal sebanyak 3.617,18 ton. Sampai
dengan Tahun 2000 tingkat pemanfaatannya baru mencapai 55,51 ton dan
sisanya dan perairan umum serta budidaya, dengan jumlah Rumah Tangga
Perikanan (RTP) sebanyak 1.101 Rumah Tangga yang terdiri dan 989 Rumah
Tangga Perikanan Nelayan dan 131 Rumah Tangga Perikanan Budidaya. Dan
jumlah tersebut yang berstatus sebagai Nelayan Penuh sebanyak 265 orang
dan176 orang sebagai Nelayan Sambilan.
Pertambangan
Jenis potensi pertambangan, lokasi dan jumlah kandungannya masing-masing, terinci sebagai berikut :
Besi/ Mangan lokasi : Mbong Milong- Riung 1.359 Ha, Emas Lokasi :
Rawangkalo, Wangka, Lindi 1.177.100 Ha (5.789 ton),Perak, Belerang
Lokasi: Mataloko 30 Ha, Tembaga 33.088 %, Pasir Besi 65 Ha, Pasir dan
Batu Lokasi :Naru, Aimere 908.209.977 M3, Tanah Liat Lokasi:
Bomari-Langa 30.512.619 M3, Marmer Lokasi:Sambinasi, Rawangkalo, Wangka
15.452.336 M3, Granodiort 339.000.000 M3, Zeolit 266.721.653 M3, Batu
Permata / 1/2, Permata 1.00.000 M3
Perkebunan
Kabupaten Ngada memiliki potensi perkebunan yang cukup potensial
untuk dikembangkan. Beberapa jenis komoditi andalan yang dikembangkan di
Kabupaten Ngada adalah : Kopi, Kakao, Jambu Mete, Kemiri, Kelapa,
Cengkeh, Vanili dan Merica. Luas lahan kering potensial : 98.100 ha,
fungsional seluas 47.943 ha sedangkan sisanya adalah sebesar 50.157 ha
belum dimanfaatkan
Daftar Kecamatan
Wilayah Kabupaten Ngada dibagi menjadi 9 kecamatan, yaitu:
Lain-lain

sumber : wikipedia