Kampung Adat Boawae


Kampung Boawae terletak di Kelurahan Natanage, Kec. Boawae dan merupakan tempat tinggal Raja pada era Swapraja Nagekeo. Kampung Boawae merupakan situs budaya yang di dalamnya terdapat benda cagar budaya seperti : rumah adat, Sa’o Meze, Peo, dan makam Raja Boawae.

Di pintu masuk kampung Boawae dapat dijumpai Heda (museum lokal) sebagai tempat menyimpan benda-benda purbakala dan Ja Heda sebagai simbol kekuatan yang menyerupai seekor Kuda. Di tengah kampung dapat ditemui Peo yang merupakan lambang persatuan masyarakat.
Dalam kegiatan ritual adat mereka juga menggunakan benda cagar budaya lainnya yang merupakan warisan leluhur mereka seperti : Topo, Bhuja, Kula, He’a, Nabe, dan benda budaya lainnya. Boawae terletak tepat di bawah kaki gunung Ebulobo yang berhawa sejuk serta subur sehingga sangat nyaman untuk melakukan aktivitas wisata di tempat ini.



Aktivitas
Para wisatawan dapat menikmati sajian berupa atrakasi budaya seperti tarian Tea Eku dan Toda Gu sebagai tarian penyambutan tamu yang datang berkunjung. Selain itu, wisatawan dapat melihat benda-benda cagar budaya peninggalan para leluhur di Sa’o Meze, rumah adat dan di Heda (museum lokal) serta mengunjungi makam Raja Boawae.
Akomodasi
Sebagai pusat Kecamatan, di Boawae terdapat dua buah penginapan (kelas melati) yaitu Sa’o Asih dan Nusa Bunga yang masing-masing dapat menampung ± 50 orang tamu dengan tarif yang sangat terjangkau yakni Rp.100.000 - Rp500.000.- per malam.
Belanja
Terdapat pasar tradisional yang oleh warga setempat disebut pasar Rabu dikarenakan pasar tersebut ramai beraktivitas pada setiap hari Rabu yang menjual beraneka ragam kebutuhan sembako dan souvenir/handycraft serta kebutuhan material lainnya.



Share on Google Plus

About Noemplas

0 komentar:

Posting Komentar