Kelimutu Lake
Gunung Kelimutu adalah Gunung yang memiliki tinggi 1.640 meter di atas permukaan laut memiliki tiga buah kepundan di puncaknya yang disebut Danau Kelimutu. Ketiga danau Kelimutu ini memiliki warna air yang berbeda-beda dan berubah tiap saat. Dari warna merah menjadi hijau tua kemudian merah hati.
Kadang menjadi warna cokelat kehitaman dan biru. Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter. Gunung Kelimutu meletus terakhir pada 1886 dan meninggalkan tiga kawah berbentuk danau yang airnya berwarna merah (tiwu ata polo), biru (tiwu ko’o fai nuwa muri), dan putih (tiwu ata bupu).
Ketiga warna ini mulai berubah sejak 1969
saat meletusnya Gunung Iya di Ende, dan perubahan warna itu pernah
serupa. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, danau dengan air warna
merah merupakan tempat berkumpulnya para arwah dari berbagai belahan
bumi. Danau dengan air merah adalah tempat berkumpulnya arwah orang
jahat, danau biru untuk para pemuda-pemudi, dan danau putih untuk orang
tua. “Para arwah akan bermukim di ketiga danau itu sesuai status
sosialnya,” pengakuan salah seorang staf Dinas Pariwisata Kab.Ende yakni
Djafar Sidiq yang tahu persis tentang Kelimutu.
.
.
Dalam perjalanan menuju Kelimutu,
pengunjung bisa menikmati pemandangan flora dan fauna yang jarang
dijumpai di tempat lain seperti cemara gunung, kayu merah, edelweis,
landak, babi hutan, tikus besar, dan burung gerugiwa. Pemandangan
menakjubkan juga dapat Anda lihat seperti kegiatan solfatara yang terus
mengepulkan uap dan dinding kawah yang berwarna kuning. Bila melemparkan
pandangan ke bagian timur saat mencapai puncak danau berwarna merah,
sebuah bukit terlihat menjulang berbentuk bundar. Itulah Buu Ria, lokasi
paling tinggi di Gunung Kelimutu.
Kedebodu waterfallae poro
Air Terjun Kedebodu/Ae Poro Terletak di
Desa Kedebodu,Kec.Ende Selatan.Setelah anda tiba di km 8 (ada sebuah
kolam renang) Anda melanjutkan ke arah utara ± 5 km dan tiba di air
terjun Kedebodu/Ae Poro.Air terjun dengan ketinggian ± 35 meter ini
merupakan suatu fenomena yang menakjubkan
Kebun Contoh Detu Bapa
Kebun Contoh Detu Bapa Terletak sekitar
28 km dari kota Ende terdapat di Desa Wolofeo, Kecamatan Detusoko,
Kabupaten Ende. Kebun contoh ini dikelola oleh Dinas kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Ende.Kebun contoh seluas 4,4 ha ditanami antara
lain cengkeh, kopi, kakao, salak dan mahoni.wisata indonesia surga-nya
dunia
Air Panas Ae Detusoko
Air Panas Ae Oka Detusoko..Setelah anda
tiba di Detusoko (ibu kota Kec.Detusoko,± 33 km dari kota Ende), anda
berjalan ke arah Utara ±1 km dari terminal Detusoko menuju ke Kolam Air
Panas Ae Oka yang telah ditata dengan baik dan rapi. Air panas ini
dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit
Gua Maria
Gua Maria Lourdes Detusoko Terletak
sebelah utara sekitar ± 1 km dari Kolam Air Panas Ae Oka. Suasana yang
sejuk dan sepi dapat memberi ketenangan dan keheningan bagi anda yang
ingin berziarah dan berdoa di Gua Maria Lourdes ini.. wisata indonesia
surga-nya dunia
Kampung Adat Wologai
Kampung Adat Wologai terletak di
Kecamatan Detusoko ± 40 km arah timut Kota Ende. Memililki sejumlah
bangunan rumah adat berasitektur tradisional yang tertata rapi membentuk
lingkaran, dengan sejumlah atraksi budaya yang dapat disaksikan di
kampung ini terutama saat upacara adat berlangsung.
Dipinggir jalan trans Ende-Maumere,
tepatnya di dusun Ekoleta, Desa Wologai Tengah terdapat susunan sawah
yang bertingkat yang menjadi suatu pemandangan yang memikat bagi nada
yang menyukai suasana persawahan. Padi yang dihasilkan dari sawah ini
memunyai rasa yang khas
Mumi Kaki More Wolondopo
Mumi Kaki More Wolondopo Terletak di Desa
Wolondopo Kec.Detusoko, kira-kira 7 km dari Ekoleta, Desa Wologai. Mumi
Kaki More merupakan mumi dari seorang pengusaha kampung atau Mosalaki .
Atas permintaan Kaki More, jenasahnya
tidak dikuburkan tetapi diletakkan di atas pohon beringin. Mumi ini
merupakan salah satu aset wisata sejarah di Kabupaten Ende
Air Panas Liasembe
Air Panas Liasembe Terletak di Kampung
Liasembe sekitar 2 km dari kampung Moni. Air panas ini digunakan oleh
masyarakat umum untuk mandi. Suasana yang sejuk dan airnya hangat dapat
menyegarkan anda dari kepenatan.wisata indonesia surga-nya dunia
Waterfalls murundao
Air terjun Murundao Terletak sekitar 400
meter dari kampung Moni. Air terjun Murundao dapat ditempuh dengan
berjalan kaki selama ± 10 menit dari kampung Moni.
Air terjun dengan ketinggian kira-kira 15 meter, air terjun ini
dengan pemandangan alam sekitarnya yang sangat menarik untuk dinikmati
oleh pengunjung
Kampung Tradisional Ngela
Rumah Adat dan Tenun Ikat Nggela Desa
Nggela terletak sekitar 70 km arah selatan dari Kota Ende.Dalam kompleks
rumah adat tersebut terdapat 17 buah rumah adat yang ditinggali oleh 17
Mosalaki.Perayaan Adat seperti loka lolo, loka pare dan joka ju
dilaksanakan pada bulan Mei-Juni.
Terdapat gading sebanyak 2 buah masing-masing sepanjang 1 meter dan 2
meter yang merupakan peninggalan dari jaman Portugis.Sekitar 3 km dari
Nggela ke Kota Ende terdapat Ae Wau (air belerang), tempat pemandian
yang dipercaya bisa menyembuhkan segala penyakit