Tradisi penangkapan paus oleh
masyarakat di Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata ini
telah berlangsung sejak lama sejak nenek moyang suku lamalera
menempati daerah tersebut. Bahkan katanya tradisi ini sudah ada sejak
abad 16.
Perburuan ikan paus ini dilakukan
oleh penduduk Pria Lamalera yang sudah dewasa serta dianggap memiliki
kemampuan (biasanya setiap keluarga mewakilkan satu anggota
keluarganya). Sebelum berburu, mereka semua memanjatkan doa-doa kepada
Tuhan agar diberi keberhasilah dalam perburuan Ikan paus. Presentasi
keberhasilan penangkapan ikan paus ini tidak bisa dibilang tinggi, karna
metode perburuan yang dilakukan memang menggunakan cara tradisional.
Yaitu dengan menancapkan tombak ke badan ikan paus.
Perburuan
paus biasanya dimulai pada bulan Mei, perburuan dilakukan menggunakan
perahu yang terbuat dari kayu yang disebut "Paledang" . Orang yang
bertugas menikam paus disebut "Lama fa", Lama fa nantinya akan berdiri
diujung perahu dan untuk menikam paus lama fa akan melompat dan
menikamkan tombak "tempuling" pada paus.
Daging paus yang diperoleh dari
perburuan ini nantinya akan dibagikan kepada seluruh penduduk sesuai
besar kecilnya jasa wakil anggota keluarga mereka dalam proses
perburuan pausnya. Selain hasil daging, masyarakat juga memanfaatkan
minyak paus sebagai minyak urut, bahan obat dan bahan bakar untuk
pelita atau lampu teplok.
Walaupun sudah ada beberapa konversi
yang menyatakan pelarangan terhadap perburuan paus tersebut, tapi
Tradisi berburu paus ini sampai sekarang masih tetap dipertahankan.
Para penduduk lamalera mengatakan bahwa paus yang mereka buru sudah
mereka konservasi terlebih dahulu, sehingga paus yang masih hamil serta
masih terlalu kecil tak akan diburu, hal itu dilakukan untuk tetap
menjaga populasi paus di daerah lamalera. lagipula bukankan cara yang
kami lakukan masih tradisional dan bukan menggunakan racun seperti yang
banyak dilakukan nelayan modern. Penduduk Lamalera juga mengklaim bahwa
hasil dari perburuan paus itu tidak sampai 20 ekor per tahun, sehingga
tidak akan terlalu mempengaruhi populasi ikan paus.
Kini
para orang Tua di Lamalera berusaha keras untuk melatih anak mereka
menjadi seorang lama fa, Hal ini disebabkan karna makin hilangnya
kesadaran para pemuda lamalera dalam mempertahankan tradisi berburu
paus. Sehingga dengan melatih anak-anak, diharapkan tradisi ini kan
tetap lestari sampai kapanpun